Kamis, 17/07/2014 06:03
Bojonegoro,
Menjelang masa orientasi siswa di Bojonegoro, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Bojonegoro mengadakan sosialisasi modul Masa Orientasi Peserta Didik Berkarakter, Rabu (16/7). Sosialisasi modul ini melibatkan pengurus PCNU Bojonegoro, Maarif NU, IPNU Jatim, dan PAC IPNU sekabupaten.
Pada kegiatan di lantai dua Kantor PCNU Bojonegoro jalan A Yani, Ketua IPNU Bojonegoro Muhammad Masluhan mengatakan, sosialisasi ini baru pertama kali diadakan di Bojonegoro kendati IPNU Jatim telah menerbitkannya pada 2013 lalu.
Sosialisasi modul ini sengaja digelar, kata Masluhan. Pasalnya selama ini acuan resmi belum tersampaikan hingga tingkat bawah. "Sehingga, setelah sosialisasi ini, seluruh PAC IPNU-IPPNU dapat menerapkannya di seluruh lembaga pendidikan di kecamatan," terangnya kepada NU Online.
Sementara utusan IPNU Jawa Timur Mufarikhul Hazim menyampaikan isi modul MOPD-B tersebut. Ia menerangkan tujuan, mekanisme, tahapan, dan perihal terkait MOS di sekolah.
Karena memuat memuat materi ke-IPNU-IPPNUan dan sejumlah materi ke-NUan, LP Ma'arif mendukung kegiatan sosialisasi modul tersebut. Masluhan menjelaskan, paradigma pendidikan sikap mental, karakter dan lainnya terlupakan saat pelaksanaan MOS.
"Sudah ada beberapa sekolah di kecamatan Ngasem dan kecamatan Kepohbaru yang sudah siap bekerja sama dengan IPNU-IPPNU," terangnya.
Menjelang masa orientasi siswa di Bojonegoro, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Bojonegoro mengadakan sosialisasi modul Masa Orientasi Peserta Didik Berkarakter, Rabu (16/7). Sosialisasi modul ini melibatkan pengurus PCNU Bojonegoro, Maarif NU, IPNU Jatim, dan PAC IPNU sekabupaten.
Pada kegiatan di lantai dua Kantor PCNU Bojonegoro jalan A Yani, Ketua IPNU Bojonegoro Muhammad Masluhan mengatakan, sosialisasi ini baru pertama kali diadakan di Bojonegoro kendati IPNU Jatim telah menerbitkannya pada 2013 lalu.
Sosialisasi modul ini sengaja digelar, kata Masluhan. Pasalnya selama ini acuan resmi belum tersampaikan hingga tingkat bawah. "Sehingga, setelah sosialisasi ini, seluruh PAC IPNU-IPPNU dapat menerapkannya di seluruh lembaga pendidikan di kecamatan," terangnya kepada NU Online.
Sementara utusan IPNU Jawa Timur Mufarikhul Hazim menyampaikan isi modul MOPD-B tersebut. Ia menerangkan tujuan, mekanisme, tahapan, dan perihal terkait MOS di sekolah.
Karena memuat memuat materi ke-IPNU-IPPNUan dan sejumlah materi ke-NUan, LP Ma'arif mendukung kegiatan sosialisasi modul tersebut. Masluhan menjelaskan, paradigma pendidikan sikap mental, karakter dan lainnya terlupakan saat pelaksanaan MOS.
"Sudah ada beberapa sekolah di kecamatan Ngasem dan kecamatan Kepohbaru yang sudah siap bekerja sama dengan IPNU-IPPNU," terangnya.
0 comments:
Post a Comment